Sabtu, 27 Oktober 2012

HUKUM MENIKAH DENGAN PEZINA


Secara umum Al-Qur’an menjelaskan bahwa pezina tidak menikahi kecuali dengan pezina pula atau orang musyrik, dan diharamkan bagi orang beriman menikahi atau dinikahi mereka. Hal ini digambarkan oleh Allah swt dalam firmannya:

 “Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina, atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min”. (QS. 24:3)

Jadi tidak halal bagi seorang mu’min laki-laki maupun wanita menikah dengan pezina. Pendapat ini merupakan pendapat Imam Ahmad, Ibnu Hazm, dan dirajihkan oleh Imam ibnu Taimiyah dan Imam Ibnul Qayyim. Sedangkan Jumhur Ulama berpendapat bahwa ayat tersebut bukan menunjukkan pengharaman menikah dengan pezina tetapi sekedar celaan terhadap perbuatan tersebut. Jumhur ulama berhujah dengan hadits: “Sesungguhnya seorang lelaki berkata kepada Nabi saw tentang istrinya: ‘Sungguh istri saya tidak menolak tangan laki-laki yang menyentuhnya (artinya berzina). Lalu Nabi saw berkata: ‘Ceraikan istrimu’, kemudian lelaki itu menjawab: ‘Sesungguhnya aku masih mencintainya Ya Rasul. Rasul berkata: ‘Kalau begitu pertahankan dia (tetap jadi istrimu)”.

Imam Ahmad  mengatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits munkar dan Imam Ibnul Jauzi memasukkannya ke dalam hadits-hadits  lemah. Demikian pula Abu Ubaid menyatakan bahwa hadits tersebut bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah yang masyhur (Fiqhus Sunnah, Sayyid Sabiq: 2/233).

Namun, para ulama sepakat apabila orang yang pernah berzina, menyesali dosa-dosanya dan bertaubat dengan taubat nashuha, serta bersumpah untuk tidak akan pernah terjatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya, maka orang seperti ini tidak bisa disamakan dengan pezina dan insya Allah dosanya diampuni Allah. Predikat \'pezina\' hanya disandang oleh orang yang masih aktif melakukannya. Sedangkan orang yang pernah sekali tercebur dalam dosa itu, tidak disebut dengan predikat itu. Allah swt berfirman:

“Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya). (Yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Furqan: 68-70)

Baginda Nabi saw bersabda pernah bersabda: “Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak pernah berdosa” (Al-Mughni 6/603). Selanjutnya mereka dianggap sebagai orang baik-baik (Thayyib/thayyibah).

Jadi laki-laki yang pernah berzina lalu bertaubat boleh menikah dengan wanita baik-baik, sebaliknya wanita yang pernah berzina kemudian bertaubatpun boleh menikah dengan laki-laki baik-baik. Demikian pula laki-laki yang pernah berzina kemudian bertaubat boleh menikah dengan wanita yang pernah berzina lalu bertaubat (pendapat Jumhur Ulama) (Al-Fiqhul Islami wa Adilatuha, DR. Wahbah Az-Zuhaili: 7/149; Fiqhus Sunnah, Sayyid Sabiq: 2/231-234) sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nur: 26: “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)...”.

Ulama sepakat yang  dimaksud ‘yang keji’ disini adalah ‘pezina’ karena berkaitan dengan kisah Aisyah ra dengan Shafwan bin Mu’attal yang dituduh berbuat keji sampai kemudian Allah swt sendiri membatalkan tuduhan keji tsb dalam Al-Qur’an dan menjelaskan bahwa Aisyah ra adalah wanita baik-baik yang diperuntukan untuk laki-laki baik-baik bahkan yang terbaik yaitu Rasulullah saw.

Ibnu Abbas pernah ditanya oleh seorang lelaki: “Aku sungguh suka kepada seorang wanita, lalu aku melakukan sesuatu yang diharamkan Allah swt (berzina), kemudian Allah membukakan pintu taubat untukku, dan aku ingin menikahi wanita itu”. Orang-orang mengatakan: ‘Sesungguhnya pezina tidak menikahi kecuali pezina atau orang musyrik’. Ibnu Abbas lalu berkata: “Hal itu tidak relevan untuk orang ini, lalu berkata: ‘Nikahi wanita itu, nanti kalau hal itu berdosa maka dosanya akan aku tanggung’ (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim). Ibnu Umar juga pernah ditanya oleh seorang lelaki yang berbuat mesum dengan seorang wanita...apakah aku boleh menikahinya? Beliau berkata: “Ya apabila kalian berdua bertaubat dan melakukan kebajikan”.
Wallahu a’lam bi ash-Showab


Oleh Kardita Kintabuwana, Lc, MA

Dewan Syariah Rumah Zakat Indonesia

Sabtu, 06 Oktober 2012

GORESAN HATI SEORANG HAMBA ! (RENUNGAN)


~**Renungan Hikmah Hati Seorang Hamba**~

Aku tak tahu lagi berapa banyak khilaf yang aku lakukan betapa banyak dosa yang aku kerjakan mulai mendekati akan sesuatu yang Engkau larang sampai kepada meninggalkan yang Engkau perintahkan

Aku sudah tak tahu lagi berapa rezeki yang aku dapatkan betapa banyak orang miskin yang aku terlantarkan.
aku sudah tak mampu menghitung lagi berapa banyak aku melakukan sesuatu yang sia-sia.

Betapa banyak aku menggunakan waktu yang tak ada gunanya sejak membuka mata memulai aktivitas dunia
sampai kembali ke tempat tidur mengistirahatkan tubuh yang bekerja tak kenal lelah.

Ya ALLAH,
Engkau perintahkan agar manusia berbuat kebajikan tanpa banyak mengharap balasan tetapi aku berbuat demi imbalan
Engkau ciptakan surga buat kekasih-Mu tetapi aku berusaha meraihnya tanpa peduli pada-Mu ampuni dosaku Ya Aziz, Engkaulah Dzat Yang Maha Perkasa Ya Ghafuur, Engkaulah Dzat Yang Maha Pengampun Ya Affuw, Engkaulah Dzat Yang Maha Pemaaf segala kesalahan ampuni dosa, khilaf, dan salahku semuanya ampuni dosa, khilaf, dan salah saudaraku sedunia ampuni dosa, khilaf, dan salah orang tuaku tercinta yang melahirkan, membesarkan, mengasihi, dan menyayangi sejak kecil hingga dewasa Rabbi, tak sesuatu pun yang mampu menolongku kecuali kasih sayang-Mu semata hanya ampunan-Mu yang aku harapkan hanya maaf-Mu yang aku nantikan hanya ridho-Mu yang akan membuat kuterselamatkan Yaa Hayyu, Yaa Qayyuum.

Aku hanyalah sebutir pasir di padang tak berbatas setitik air di samudra yang luas tak mampu aku hidup sendiri tanpa Engkau disisiku tak akan sanggup aku hidup sendiri tanpa bersama-Mu Wahai Dzat Yang Maha Hidup Yang Maha Berdiri Sendiri, ….laa ilaaha illaa anta….

ALLAH Menjawab, “Wahai anak adam, sesungguhnya jika kamu berdoa kepada-Ku dan mengharapkan Aku maka Aku mengampunimu, dan Aku tidak peduli atas apa yang ada padamu. Wahai anak adam, sekalipun dosa-dosamu mencapai setinggi langit kemudian kamu mau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak adam, sekalipun kamu datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi kemudian kamu menemui-Ku tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan menemuimu dengan membawa ampunan sepenuh bumi” (HR. At Tirmidzi)

Semoga dapat bermanfaat , Salam ukhuwah islamiyah fillah :-)
~ lintasan hati ~
♥ღ ♥ ♥_TAKE HIKMAH_♥♥♥♥

Sabtu, 22 September 2012

Matematika Al-Qur'an

Tariq Al Swaidan menemukan beberapa ayat di dalam Al Qur'an menyebutkan sesuatu yang sepadan dengan sesuatu yang lain, misal laki-laki sama dengan perempuan. Walaupun masuk akal secara gramatikal, faktanya kata LAKI-LAKI disebutkan 24 KALI dan kata PEREMPUAN/WANITA juga disebutkan 24 KALI, sehingga persamaannya tidak hanya bentuk gramatikal tapi juga bent
uk matematikalnya (24=24).

Kata DUNIA 115 Kali = kata AKHIRAT 115 Kali
Malaikat 88 = Setan 88
Hidup 145 = Mati 145
Laki-laki 24 = Perempuan/wanita 24
Manfaat 50 = Korup 50
Musibah 75 = Bersyukur 75 …..Subhanallah !

Dan yang juga mengagumkan adalah berapa kali kata-kata berikut disebutkan:
Shalat ada 5,
Bulan ada 12,
Hari ada 365 …...Allahu Akbar !

Manusia/umat 50 = Penyampai (rasul) 50
Iblis 11 = Menghindari (perbuatan) iblis 11
Shodaqah 73 = Kepuasan/pahala 73
Orang yg tersesat 17 = Orang mati 17
Muslimin 41 = Jihad 41
Emas 8 = Kemudahan hidup 8
Tipu muslihat /Sihir 60 = Fitnah 60
Zakat 32 = Barokah 32
Akal 49 = Nur/cahaya 49
Bicara di depan publik 18 = Mempublikasikan 18
Ketekunan 114 = Sabar 114
Muhammad 4 = Syariah 4
…..dan masih banyak lagi.

Laut 32 dan Daratan 13
Kita hitung secara matematika:
Laut + Daratan = 32 + 13= 45
Laut = 32 / 45 X 100 = 71.11%
Daratan = 13 / 45 X 100 = 28.89%
Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa permukaan bumi terdiri dari,
71.11% air dan 28.89% daratan ……Ruaarr biazzaa !

Apakah hal ini sebuah kebetulan?
Pertanyaannya adalah Siapa yang mengajari Nabi Muhammad SAW tentang semua ini?
Tentu saja ALLAH SWT yang mengajarkan hal ini pada beliau.

Subhanallah, Maha Suci Engkau dengan segala Firman-Mu.

Minggu, 16 September 2012

Ayo Dibaca

Cepat baca, Info terbaru...
Kami masih ingat keadaan di awal sebelum liqo’. Di mana di masa itu, kami hanya memikirkan nasib masa depan kami. Jarang- dan bahkan tidak pernah terlintas sedikit pun kami memikirkan nasib saudara-saudara kami. Dalam tulisan di buku impian kami, hanya tergores impian-impian memajukan nasib pribadi dan keluarga terdekat dan orientasinya lebih besar tentang kesuksesan dunia (jadi pengusaha sukses, selama kuliah dapat IPK tinggi dan tamat cum laude, orang terkaya di wilayah/kampung, s2 dan s3 di luar negri… sekitar-sekitar itu). Apakah engkau juga merasakan apa yang kami rasakan?
Namun, ketika dalam dekapan liqo’? Bagaimana kondisi hati dan pikiran kami? Apakah kami tetap memikirkan pribadi saja? Tentu, jawabannya tidak! Kami telah berubah. Kami memikirkan keadaan umat dan saudara-saudara kami. Orientasi kami tidak hanya lingkungan pribadi dan keluarga, namun juga lingkungan masyarakat, wilayah, negara bahkan memikirkan umat Islam se-dunia. Subhanallah. Cita-cita tertinggi kami tidak hanya berkisar urusan duniawi, sukses kefanaan saja, namun adalah jihad fisabilillah dan sukses di Akhirat. Aamiin.
Sebelum kami bergabung di liqo’, terlintas di pikiran bahwa menghafal 30 juz Al-Quran yang terdiri dari 6.000-an ayat SANGAT SULIT!!! Sehingga tak ada semangat untuk berusaha menghafalnya. Bagaimana denganmu? Apakah sama dengan yang kami rasakan? Nah, bagaimana keadaan kami setelah liqo’? Apakah masih menemukan kesulitan? Jawabannya seringkali kami dapatkan begini: menghafalnya tidak sulit, namun mempertahankan hafalan Al-Quran butuh keistiqamahan… yup begitulah! Di liqo’ kami di ajarkan tentang arti keistiqamahan. Jikala iman sedang menurun, maka terlihat kawan-kawan selingkaran yang sedang semangat imannya, maka kami ikutan naik dan bersemangat.
Pertanyaan kami: apakah anti/antunna merasakan itu semua?

Ketika liqo’ menjadi prioritas utama dari setiap aktivitas, berarti seseorang telah menyadari pentingnya liqo’. Pemahaman dan pentingnya liqo’ pun akan terus berkembang seiring perjalanannya dalam tarbiyah. Tidak menutup kemungkinan setiap orang mengalami degradasi dalam liqo’nya. Ada yang pindah kelompok, ganti murabbi, pindah wilayah atau semacamnya. Namun, pada akhirnya pengaruh liqo’ dalam kehidupan seseorang bergantung pada pemahaman dan caranya menghidupkan liqo’.
Setiap orang akan membandingkan liqo’ saat bersama sejumlah A dengan sejumlah B. Yang perlu diingat adalah bahwa perbandingan itu haruslah menjadi evaluasi cara menghidupkan liqo’. Bukan menjadi kritikan yang malah menurunkan semangat diri untuk hadir dalam liqo’. Seringkali terkonsep bahwa menghidupkan liqo’ adalah tanggung jawab murabbi. Padahal binaan atau mutarabbi pun turut andil dalam menghidupkan liqo’. Inilah yang seharusnya dipikirkan oleh setiap orang yang menyadari pentingnya liqo’.
Jika seseorang mengharapkan dengan liqo’nya dapat meningkatkan kualitas ruhnya maka hal yang pertama harus dilakukan adalah mengisi amunisi ruhiyah sebelum liqo’. Karena akan sulit bagi seseorang menerima kekuatan ruhiyah yang luar biasa jika ruhiyah nya kosong. Bayangkan saja ruh yang sedang galau karena kurang tilawah, tidak ada qiyamul lail, tidak ada saum, tidak ada amalan pribadi, pikiran semrawut karena banyak beban yang harus ditanggung, bagaimana mungkin keadaan seperti itu bisa terkondisikan untuk menangkap ruhiyah yang luar biasa.
Pada intinya pertanyaan mengenai sudahkah kita liqo’, bukan saja mengenai kehadiran kita dalam liqo’ tetapi juga terkait bagaimana menghidupkan liqo’, baik di dalam maupun di luar liqo’. Tidak perlu mengandalkan murabbi untuk menghidupkan liqo’ karena kita pun bisa turut berperan dalam menghidupkannya.
Murabbi adalah seseorang yang patut kita hormati dan kita banggakan, tetapi tidak dengan mengkultuskannya. Jika hanya karena ketidakcocokan dengan murabbi atau teman seliqo’nya seseorang menjadi enggan atau tidak menghadiri liqo’ maka harus dipertanyakan lagi pemahamannya tentang tarbiyah. Wajar jika seseorang yang masih mentoring melakukan hal seperti ini, karena memang pemahamannya masih belum pada kapasitasnya.
Bila ada hal yang tidak disukai atau ketidakcocokan dari murabbi atau teman liqo’ maka hal ini merupakan bagian dari ujian. Ujian apakah bisa bertahan dan tetap berjuang di jalan dakwah ini atau malah mundur ke belakang dari barisan. Dan hal yang perlu dievaluasi dari ketidakcocokan itu adalah apakah disebabkan karena sensitivitas diri atau pandangan subjektif terhadap seseorang.
Jangan sampai ketidakcocokan itu menghalangi kita untuk senantiasa beribadah kepada-Nya. Bukankah dari liqo’ kita bisa merasakan nikmat-Nya dengan menjalin ukhuwah. Bukankah dengan liqo’ kapasitas ilmu kita semakin bertambah. Bukankah dengan liqo’ ada penjagaan diri untuk meminimalisir kekhilafan sebagai manusia. Bukankah dengan liqo’ kita bisa merasakan nikmatnya perjuangan dakwah meski tidak seberat dan sebesar perjuangan Rasulullah. Bukankah dengan liqo’ kita bisa menempa diri untuk mempersiapkan kehidupan. Bukankah dengan liqo’ kita bisa menyusun kehidupan akhirat yang semoga bisa lebih indah. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.

Minggu, 17 Juni 2012

CINTA AYAH

TERNYATA BUKAN HANYA IBU YANG MENCINTAI ANAKNYA AYAH JUGA PUNYA CINTA TULUS UNTUK ANAKNYA

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untukpergi sebenarnya lebih menyenangkan.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti berenang di air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup

Ayah benar-benar senang membantu seseorang...tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..."tidak terlalu mengecewakan"

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan sangat senang membelikanmu makanan selepas ia pulang kerja, walaupun dia tak dapat sedikitpun bagian dari makanan itu

Ayah selalu berdoa agar kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, walaupun kita jarang bahkan jarang sekali mendoakannya

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.

Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu.

Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.....

Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....

Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....

Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak"

Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin

Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepergok menghisap okok dikamar mandi.

Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya....

Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....

Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah tidak suka meneteskan air mata .... ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya,dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)

ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster...

Tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

Ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"

Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: ,, jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"

Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"

Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....

Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...

Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....

Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

...::Ayah::..



Insya Allah Sangat Bermanfaat....

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

Sabtu, 16 Juni 2012

☆ஜ|Enam Persimpangan Pilihan Manusia|ஜ☆

Dari Abu Bakar r.a yang bermaksud : “Sesungguhnya……
IBLIS berdiri di depanmu..
JIWA di sebelah kananmu..
NAFSU di sebelah kirimu...
DUNIA berada di belakangmu...
Semua ANGGOTA TUBUH berada di sekelilingmu...
Sedangkan ALLAH s.w.t di atasmu...

... Maka IBLIS (kutukan ALLAH tertimpa ke atasnya) mengajakmu meninggalkan agama...
JIWA mengajakmu ke arah maksiat...
NAFSU mengajakmu supaya memenuhi kehendak syahwat...
DUNIA mengajakmu supaya memilihnya daripada akhirat...
ANGGOTA TUBUHmu mengajak melakukan dosa...
Dan . . .
TUHANmu mengajak engkau masuk syurga serta mendapatkan keampunan-Nya...

Dan siapa yang memenuhi ajakan IBLIS, maka hilanglah agama dari dirinya...
Siapa yang memenuhi ajakan JIWA maka hilanglah darinya nilai nyawanya...
Siapa yang memenuhi ajakan NAFSUnya, hilanglah akal dari dirinya...
Siapa yang memenuhi ajakan DUNIA, maka hilanglah akhirat dari dirinya...
Siapa yang memenuhi ajakan ANGGOTA TUBUHnya, maka hilanglah syurga darinya...
Dan….
siapa yang memenuhi ajakan ALLAH s.w.t, maka hilang dari dirinya semua kejahatan serta ia memperoleh semua kebaikan...

“ Letaklah kehidupan dunia itu dalam genggaman tanganmu, dan janganlah kau letakkan dunia itu dalam hatimu” ( Umar Ibnul Khaththab ).


Insya Allah Sangat Bermanfaat....

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

"Ungkapan Hati Seorang Ukhty"

Assalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokatuh

Akhy jika kita telah berjodoh nanti,

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT serta mengikuti apa yang Rasulullah SAW Sabda dan Teladankan.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa hormat, taat serta patuh kepada suami.

... Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa mengghargai dan menerima pemberian suami serta tidak akan banyak menuntut.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa menjaga kehormatan diri ketika suami tak ada di rumah.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa menjaga kehormatan dan harta suami.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa minta izin kepada suami jika hendak bepergian.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa berusaha menyenangkan dan menghibur hati suami disaat suami sedang ada masalah.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa melayani suami dengan baik dalam hal kehidupan sehari-hari dan melayani kebutuhan batin suami dengan baik juga.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa menjadi penyejuk dalam rumah tangga bagi suami serta anak-anakku.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang tak segan-segan menasehati jika suami melakukan hal tak baik dalam kehidupan keluarga.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang lebih betah di rumah dari pada di luar untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang selalu bisa memperhatikan apa yang disuka dan yang tak disuka suami.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang selalu menjauhkan diri dari kumpulan orang-orang yang suka bergunjing.

Aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa penuh kasih sayang dalam merawat serta mendidik anak-anakku nanti.

Dan aku akan berusaha untuk menjadi seorang isteri yang senantiasa lebih mementingkan meningkatkan ibadah dari pada digunakan untuk hal-hal yang tak begitu penting.

Dengan niat Ibadah serta keteguhan hati, Insyaallah aku akan mampu menjalaninya sebagai seorang isteri dengan penuh ketulusan serta keikhlasan dan semata-mata karena Allah SWT.

Semoga bisa diambil hikmahnya Ukhty ya. Jika kita bersungguh-sungguh, Insyaallah kita bisa kok.

Insya Allah Sangat Bermanfaat....

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

"TIPS MEMPERCANTIK DIRI DI HADAPAN ALLAH"

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

1. Agar wajah tampak berseri dan bercahaya.
- Basuhlah wajah kita dengan air wudhu' minimal lima kali sehari. Tak perlu dikeringkan dengan handuk. Biarkan wajah kita kering dengan sendirinya.

2. Agar tubuh sehat dan menjadikan hati bersih.
- Ambillah sajadah. Lalu Shalatlah dengan gerakan-gerakan Shalat yang ...benar. Jangan lupa berdzikir dan berdoa kepada-Nya.

3. Agar wajah tampak indah dipandang.
- Tebarkanlah senyum penuh ketulusan. Tak hanya di bibir. Tapi tembuskanlah dari dalam hati. Dengan sesekali berdoa kepada Allah,"Allahumma Kama Ahsanta Khalqi Fahassin Khuluqi (Ya Allah. Sebagaimana Engkau telah memperindah penciptaanku, maka perindah jugalah akhlakku)." (H.R. Ahmad)

4. Agar bibir tampak cantik.
- Perbanyaklah berdzikir dengan menyebut Asma Allah. Jangan lupa biasakan lisan berkata jujur. Dan tak suka menyakiti orang lain dengan perkataan.

5. Agar tubuh langsing dan sehat.
- Membiasakan diri berdiet. Yaitu dengan membiasakan diri puasa Sunnah Senin dan Kamis. Jangan lupa sisihkan sebagian makanan buat mereka yang tidak mampu.

6. Agar disayang Allah & sesama.
- Jangan berkelu lidah untuk sekedar menebarkan salam. Jangan lupa juga perkokoh ukhuwah Islamiyah sesama Muslim.

Jika kita bisa menjalankannya, bukan hanya kecantikan di mata manusia yang bakal kita raih. Akan tetapi kita akan tampak cantik di Mata Allah SWT yang akan membawa dan menempatkan kita selalu berada dalam ridha-Nya. Insyaallah.

Semoga bermanfaat Akhy dan Ukhty ya.

"SIKAP SEORANG AKHY KETIKA MENYUKAI SEORANG UKHTY"

Assalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokatuh

"Aku menyukaimu. Aku tertarik padamu. Dan aku jatuh cinta padamu. Maukah kamu menjadi pacarku?"

Andai saja banyak Akhy tidak dengan mudahnya mengungkapkan perasaan hatinya kepada seorang Ukhty seperti di atas,

Andai saja banyak Akhy mengungkapkan perasaannya seperti di bawah ini :

... "Aku menyukaimu. Aku tertarik padamu. Dan aku ingin sekali menjadi imammu. Maukah engkau menerima rasa hatiku dan saling setia menunggu sampai kita siap menikah nanti?"

Hemmm,

Andai saja kebanyakan Akhy bisa mengungkapkan cintanya dengan kalimat-kalimat seperti itu,

Andai saja kebanyakan Akhy tidak mengajak Ukhty untuk sekedar menjadikannya sebagai pacar dengan tanpa komitmen yang jelas,

Alangkah bahagianya para hati para Ukhty.

Akhy yang baik adalah,
Seorang Akhy yang benar-benar mau tunjukkan sifat muslimnya.
Yang benar-benar tidak ingin menodai kesucian cintanya.
Yang benar-benar menghargai dan memuliakan para Ukhty,

Akhy yang baik adalah,
Seorang Akhy yang tak akan menjerumuskan seorang Ukhty ke dalam jurang kemaksiatan,

Akan tetapi,

Ia akan senantiasa menjaganya, membimbingnya dan senantiasa menasehati untuk tetap berpegang teguh di jalan-Nya.

Lantas masih adakah Akhy yang bersikap demikian pada zaman sekarang? Insyaallah masih ada kok.

Dan semoga saja setelah membaca catatan ini akan banyak Akhy-Akhy yang dapat mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Insyaallah.


Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

~** CINTA SEJATI DALAM ISLAM **~


~BismillaahirRahmaanirRahiim~
Makna cinta sejati terus dicari & digali. Manusia dari zaman ke zaman seolah tidak pernah bosan membicarakannya, sebenarnya apakah itu cinta sejati dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya ?

Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan, menurutnya... sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis, rasa cinta dan tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan pernah bertahan lebih dari 4 tahun, jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna yang tersisa hanya dorongan seks, bukan lagi cinta yang murni.

Waaahh..
Gimana ya nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.

Sahabatku...

Jika anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan telah luntur.

Sahabatku...

Bila anda terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya, coba anda duduk sejenak membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, berpakaian compang camping sedang duduk di dalam gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh, sedahsyat yang anda rasakan saat ini ?

Tidak heran bila nenek moyang kita telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini, mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik, yaitu :
" RUMPUT DI HALAMAN TETANGGA TERLIHAT LEBIH HIJAU DIBANDING RUMPUT DI HALAMAN SENDIRI "

Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi ?

Temukan jawaban rahasianya dalam sabda Rasulullah SAW,: " Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi) bila ia keluar dari rumahnya, maka syaitan akan mengesankannya begitu cantik (dimata lelaki yang bukan mahramnya)" (Riwayat At-Tirmidzi).

Orang-orang Arab mengugkapkan fenomena ini dengan berkata " Setiap yang terlarang itu menarik (memikat) "

Sahabatku...

Dahulu tatkala hubungan antara anda dan pasangan anda masih terlarang dalam agama (sewaktu pacaran) maka syaitan berusaha sekuat mungkin untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anada hanyut dalam badai asmara yang haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan " CINTA ITU BUTA ".

Pepatah Arab mengatakan: " Cintamu kepada sesuatu menjadikanmiu buta dan tuli "

Akan tetapi, setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan syaitan menyibak tabirnya dan berbalik arah. Syaitan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, syaitan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya.

Saat itu anda akan mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari hubungan suami istri ternyata lebih luas dari sekedar, wajah, kedudukan sosial, dan harta kekayaan. Terlebih lagi syaitan telah berbalik arah dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian.

" Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama 2 syaitan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dan istrinya."
(Qs. Al-Baqarah : 102)

Mungkin anda bertanya bagaimana saya harus bersikap ?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda, dengan demikian tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh omong kosong, dusta dan janji-janji palsu.

Mungkin anda kembali bertanya, kalau begitu adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya ? Kepada siapa saya harus menambatkan tali cinta saya ?

Simaklah Jawaban dari Rasulullah SAW,: " Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan, karena harta kekayaan, kedudukan, kecantikan dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung." ( Mutafaqun 'alaih)

Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh dan akhlak yang mulia akan senantiasa bersemi, tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur oleh hujan dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.

" Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu, sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa."
(Qs. Az-Zukhruf : 67)

Sahabatku...

Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlak agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat ? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasih anda senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat ?

Rasulullah SAW bersabda,: " 3 hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya dia akan merasakan manisnya iman, bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api." (Mutafaqun 'alaih)

Sahabatku...

Hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlak yang mulia lah yang suci dan sejati, cinta ini akan abadi, tak lekang di terpa angin atau sinar matahari dan tidak juga luntur oleh guyuran hujan.

Yahya bin Mu'az berkata,: "Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu dan tidak akan berkurang karena ia berbuat kasar kepadamu."

Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlak yang mulia. Sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta anda pun tidak akan bertambah, dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta anda pun turut berkurang.

Sahabatku...

Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlak mulia. Inilah cinta suci yang abadi.

Sahabatku...

Setelah anda membaca tulisan ini dan merenungi, memahami dan mengerti apa itu artinya cinta sejati dalam koridor Islam, izinkan saya bertanya kepada anda,;
Benarkah cinta anda suci ?
Benarkah cinta anda abadi ?
Benarkah cinta anda masih membara ?
Atau cinta anda telah lekang bersama usia kebersamaan anda dengan pasangan ?

Memaafkan merupakan hal yang sangat sulit dilakukan, tetapi dengan perasaan sayang, kita bisa memaafkan seseorang dengan mudah.
Memaafkan adalah ciri kerendahan hati, dalam kerendahan hati, terdapat kebesaran jiwa.
Memaafkan adalah kebaikan, segala yang bersumber dari kebaikan dan bertujuan untuk kebaikan, akan berujung bahagia:
InsyaAllah.

Wallahu a'lam ash bishshowwab

Salam santun ukhuwah fillah, KEEP ISTIQOMAH FOR ALLAH & B'COZ ALLAH

ALHAMDULILLAH DI RUMAH ADA DAUN PINTU!

Alkisah, ada seorang janda miskin dan anaknya yang masih kecil. Mereka tinggal di sebuah kamar sederhana lagi mungil yang berada di bagian paling atas sebuah rumah susun. Hidup mereka sangat sederhana dan dalam situasi sulit. Namun, keluarga kecil ini dikaruniai nikmat yang cukup besar, keridhaan, jiwa besar, merasa puas dengan apa yang ada, memiliki keyakin...an kuat yang merupakan harta karun tiada tara. Hanya satu hal yang kadang membuat sang ibu merasa jengkel dan tidak nyaman, ketika musim dingin tiba, curah hujan selalu menjadi masalah rumah kecilnya itu. Rumah tempat tinggal mereka layaknya seperti ruangan biasa yang terdiri dari empat sisi. Ada pintu masuk yang terbuat dari kayu, tetapi sayang rumah itu tidak ada atapnya. Selama empat tahun usia anaknya, pemerintah setempat tidak pernah memperhatikan sulit dan susah payahnya hidup mereka.

Pada suatu hari, dari dalam rumah mereka melihat awan berkumpul dan langit dipenuhi awan gelap menyelimuti kota. Tepat pada malam hari hujan turun begitu deras mengguyur seluruh penjuru kota. Seketika keramaian kota hilang. Seluruh masyarakat berlindung di rumah masing-masing dengan tenang. Sedangkan seorang ibu janda dengan anaknya berjuang menghadapi situasi sulit ini.

Anak kecil berumur empat tahun itu memandangi ibunya yang sedang kebingungan dan duduk dipangkuan sang ibu. Baju ibunya basah kuyup. Rumah mereka yang sangat sederhana sekali itu penuh dengan genangan air hujan yang begitu deras pada malam itu. Sang ibu bergegas ke pintu dan mencabut daun pintu, lalu menyandarkan, sehingga ia bisa menempel miring ke dinding, lalu anaknya bisa berlindung di belakang pintu itu dan tidak kena guyuran hujan lebat.

Anaknya kemudian tersenyum bangga menyaksikan apa yang dilakukan ibunya. Wajah anak itu berseri seraya tersenyum merasa puas dan penuh kerelaan dan ridha. Si anak berkata kepada ibunya, “Ibu, sungguh kasihan orang-orang fakir. Mereka tidak punya daun pintu ketika hujan turun!” Kejadian itu membuat anak kecil ini sangat senang dan puas. Dia baru sadar, bahwa ternyata dia termasuk orang kaya.

Di rumah mereka ada pintu. Betapa indah sikap ridha dan rasa puas yang mereka miliki. Sifat ini adalah sumber kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Sifat ini juga mencegah penyakit dengki, memberontak, dan merasa hidup pahit. Dari kisah ini banyak hikmah yang dapat dipetik di antaranya:

- Saat rugi datang melanda, seseorang tidak dinyatakan kalah. Kekalahan dalam hidup justru terjadi pada saat pasrah dan menyerah pada keadaan tanpa melakukan tindakan apapun.

- Orang yang berhasil di akhir hidupnya adalah yang punya kemampuan untuk bertahan dan bersabar.

(Lebih detil tentang hikmah dalam kisah ini, dan kisah-kisah motivasi islami lainnya, silahkan baca buku "BELAJAR DARI AYAT-AYAT ALLAH YANG TERSIRAT; KISAH-KISAH MOTIVASI ISLAMI TERFAVORIT, karya Mahmud Khalifah" hal. 229)


Insya Allah Sangat Bermanfaat....

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE .. jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

Kisah Cinta yang Mengharukan

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2 saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah s...aya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.

"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.

"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan"
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Akhirnya dia bertanya,: "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,: "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya : “Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati, Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"

Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang bertuliskan. ...

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya... "

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu bisa mengetik di komputer namun selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."

"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang."

"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. "

"Kamu selalu pegal-2 pada waktu ’teman baikmu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ’aneh’. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."

"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."

"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2 bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".

"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."
"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. "

"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu. "

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.

"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."

"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.".

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.

Sumber : nowilkirin.blogspot.com

AKHLAK

Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan.
Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan latar belakang dari permasalahan sebagai berikut:
1.   Pengertian dari akhlak?
2.   Apa saja macam-macam dari akhlak terpuji?
3    Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?

C.      Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.      Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata kuliah Pen didikan Agama Islam.
2.      Untuk menjelaskan macam-macam akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi Allah SWT serta penerapannya di kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat penulisan
Penyusunan berharap makalah ini mampu menambah wawasan pembaca mengenai akhlak terpuji yang di ridhoi Allah SWT dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menambah iman para pembaca.


BAB II

A.Pengertian akhlak
Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti.
Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq.
Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.

Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku universal.


B.Macam-macam akhlak terpuji
Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.

Husnuzzan adalah berprasangka baik atau disebut juga positive thinking.Lawan dari kata ini adalah su’uzzan yang artinya berprasangka buruk ataup negative thinking.
Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya akan hasil positif dalam segala usaha.
Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi sulit,bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah,dan selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna kepentingan masyarakat.
Rela berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi seseorang.Semua ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.
Tata karma terhadap sesama makhluk Allah SWT  ini sangat dianjurkan kepada makhluk Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya.
Adil dalam bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl adalah keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-‘idl adalah keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh pancaindera seperti hitungan atau timbangan.
Ridho adalah suka,rela,dan senang.Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita.
Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat.
Sabar adalah tahan terdapat setiap penderitaan atau yang tidak disenangi dengan sikap ridho dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan.
Qona’ah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan..
Bijaksana adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya sendiri ataupun pada orang lain.
Percaya diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.

1). Akhlak kepada Pencipta
Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Taubat secara bahasa berarti kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata lain,taubat mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.

# Menurut Ibnu Katsir
Taubat adalah Tobat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang.
# Menurut A.Jurjani
Tobat adalah kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan.
# Menurut Hamka
Tobat adalah kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu ujungnya.

2). Akhlak terhadap Sesama
Setelah mencermati kondisi realitas social tentunya tidak terlepas berbicara masalah kehidupan.Masalah dan tujuan hidup adalah mempertahankan hidup untuk kehidupan selanjutnya dan jalan mempertahankan hidup hanya dengan mengatasi masalah hidup.Kehidupan sendiri tidak pernah membatasi hak ataupun kemerdekaan seseorang untuk bebas berekspresi,berkarya.Kehidupan adalah saling berketergantungan antara sesama makhluk dan dalam kehidupan pula kita tidak terlepas dari aturan-aturan hidup baik bersumber dari norma kesepakatan ataupun norma-norma agama,karena dengan norma hidup kita akan jauh lebih mewmahami apa itu akhlak dalam hal ini adalah akhlak antara sesama manusia dan makhluk lainnya.
Dalam aklak terhadap sesama dibedakan mnjadi dua macam :

@ Akhlak kepada sesama muslim.
Sebagai umat pengikut Rasullulah tentunya jejak langkah beliau merupakan guru besar umat Islam yang harus diketahui dan patut ditiru,karena kata rasululah yang di nukilkan dalam sebuah hadist yang artinya “sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.Yang dimaksud akhlak yang mulia adalah akhlak yang terbentuk dari hati manusia yang mempunyai nilai ibadah setelah menerima rangsangan dari keadaan social.Karena kondisi realitas social yang membentuk hadirnya karakter seseorang untuk menggapai sebuah keadaan.Contohnya:ketika kita ingin di hargai oleh orang lain,maka kewajiban kita juga harus menghargai orang lain,menghormati orang yang lebih tua,menyayangi yang lebih muda,menyantuni yang fakir karena hal itu merupakan cirri-ciri akhlak yang baik dan terpuji.Contoh lain yang merupakan akhlak terpuji antar sesame muslim adalah menjaga lisan dalam perkataan agar tidak membuat orang lain disekitar kita tersinggung bahkan lebih menyakitkan lagi ketika kita berbicara hanya dengan melalui bisikan halus ditalinga teman dihadapan teman-teman yang lain,karena itu merupakan etika yang tidak sopan bahkan diharamkan dalam islam.
@ Akhlak kepada sesama  non muslim
Akhlak antara sesama non muslim,inipun diajarkan dalam agama karena siapapun mereka,mereka adalah makhluk Tuhan yang punya prinsip hidup dengan nilai-nilai kemanusiaan.Namun sayangnya terkadang kita salah menafsirkan bahkan memvonis siapa serta keberadaan mereka ini adalah kesalahan yang harus dirubah mumpung ada waktu untuk perubahan diri.Karena hal ini tidak terlepas dari etika social sebagai makhluk yang hidup social.Berbicara masalah keyakinan adalah persoalan nurani yang mempunyai asasi kemerdekaan yang tidak bias dicampur adukkan hak asasi kita dengan hak merdeka orang lain,apalagi masalah keyakinan yang terpenting adalah kita lebih jauh memaknai kehidupan social karena dalam kehidupan ada namanya etika social.Berbicara masalah etika social adalah tidak terlepas dari karakter kita dalam pergaulan hidup,berkarya hidup dan lain-lain.Contohnya bagaimana kita menghargai apa yang menjadi keyakinan mereka,ketika upacara keagamaan sedang berlangsung ,mereka hidup dalam minoritas sekalipun.Memberi bantuan bila mereka terkena musibah atau lagi membutuhkan karena hal ini akhlak yang baik dalam kehidupan non  muslim.

@ Kesimpulan Akhlak Kepada Sesama
Setelah menelaah dan memahami akhlak kepada sesama sebagai kesimpulannya adalah sesungguhnya dalam kehidupan,kita tidak terlepas dari apa yang sudak ada dalam diri kita sebagai manusia termasuk salah satunya adalah akhlak.Karena akhlak adalah salah satu predikat tang disandang oleh manusia akhlak akan berjalan setelah manusia itu sendiri berada dalam alam social.Baik dan buruknya akhlak kepada sesama tergantung dari orang menjalani hidup,apakah membentuk karakternya dengan akal atau dengan hati karena keduanya adalah sumber.Jadi kesimpulan akhlak antar sesama yaitu sangat dianjurkan selama apa yang dilakukan punya nilai ibadah .
Dengan demikian orang yang berakal dan beriman wajib untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk meluruskan akhlaknya dan berperilaku dengan perilaku yang dicintai Allah SWT.Serta melaksanakan maksud dan tujuan dari terutusnya baginda Rasullulah SAW yang bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan Akhlak”
Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa: kesempurnaan akhlak yang hanya untuk itu Rasullulah diutus,merupakan ukuran baik dan tidaknya seseorang baik di dunia ini atau di akhirat nanti.Oleh karena itu wajib bagi setiap kaum muslimin agar budi pekertinya.Baik kepada dirinya,keluarga,dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.

3). ADIL
Pengertian adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil juga berarti tidak berat sebelah,tidak memihak.Dengan demikian berbuat adil adalah memerlukan hak dan kewajiban secara seimbang tidak memihak dan tidak merugikan pihak manapun.Sebagai contoh seseorang yang adil akan melaksanakan tugas sesuai fungsi dan kedudukannya,menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana,membarikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa mengurngi sedikitpun.
Firman Allah di dalam Al-Qur’an yang mamarintahkan berbuat adil antara lain:
Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Berlaku adil harus diterapkan kapada siapa saja tanpa membedakan suku,agama atau status sosial.Bahkab perlaku adil diterapkan kepada keluarga dan kerabat sendiri.Sebagaimana firman Allah berikut ini
Al-Qur’an surat An-nisa Ayat 135

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[361] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada hambanya yang beriman supaya menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan ditengah masyarakat.Berani menjadi saksi akrena Allah,walaupun yang menjadi tergugat dan terdakwa adalah diri sendiri,orang tua dan kerabat.
Oleh karena itu hukum harus diterapkan secara adil kepada semua masyarakat,karena sekali ada pihak yang merasa dizalimi dengan cara diperlakukan secara tidak adil,maka akan menimbulkan gejolak.Firman Allah lain tentang dali terdapat dalam surat An Nahl ayat 90

Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku ADIL dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.

4). RIDHO
Ridho menurut bahasa artinya rela,sedangkan menurut istilah ridha artinya menerima dengan senang hati segala sesuatu yang diberikan Allah SWT.Yakni berupa ketentuan yang telah ditetapkan baik berupa nikmat maupun saat terkena musibah.Orang yang mempunyai sifat tidak mudah bimbang,tidak mudah menyesal ataupan menggerutu atas kehidupan yang diberikan olaeh Allah,tidak iri hati atas kelebihan orang lain,sebab dia berkeyakinan bahwa semua berasal dari Allah SWT,manusia hanya berusaha.Ridho bukan ebrarti menyerah tanpa usaha namanya putus asa.Dan sikap putus asa tidak dibenarkan dalam agama islam.

Firman Allah dalam Al-qur’an surat A-baqarah ayat 153

Artinya:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu

Bagaimanakah caranya agar seseorang bisa memunculkan rasa ridho ketika menerima kenyataan pahit yang tidak dikehendaki?Caranya yang paling jitu adalah dengan menyadari bahwa Allah SWT maha adil dan bijaksana dalam setiap ketetapan dan keputusannya.hendaklah seseorang yakin bahwa Allah tidak pernah salah dalam memutuskan suatu hal.
Sebenarnya sikap ridho adalah perasan hati yang senantiasa merasa bahagia ketika menerima takdir baik apapun.Melalui sikap ridho seseorang akan mudah bersabar menghadapi berbagai macam cobaan.
Ridho mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.Orang yangtelah menempati tingkatan ridho tidak akan mudah tergoncang apapun yang dihadapinya.Baginya apapun yang terjadi dialam ini merupakan kodrat atau kekuasaan dan irodat kehendak Allah.Segalanya harus diterima dengan rasa tenang danikhlas karena hal tersebut adalah pilihan Allah SWT yang berarti pilihan terbaik.

5). AMAL SHALIH
Amal berasal dari bahasa arab yang terbantuk masdar yaitu ya’mal yang artinya segala pekerjaan atau perbuatan.Sedangkan shalih artimya bagus.Amal shalih  berarti segala perbuatan/pekerjaan yang bagus yang berguna bagi pribadi,keluarga,masyarakat dan manusia secara keseluruhan.Kebalikan dari amal shalih adalah amalan sayyi’an atau amal jelek yaitu perbuatan yang mendatangkan madhorot,baik bagi pelaku maupun orang lain.
Secara garis besar amal shalih dapat dibagi dua macam:
1.                   Amal shalih yang bersifat vertikal,dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual kepada Allah SWT
2.                   Amal shalih ag bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial kemasyarakatan,bentuk politik yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat.
Islam merupakan agama yang sama sekali tidak membadakan nilai ibadah yang terkandung dalam amal shalih yang barsifat vertikal maupum horisontal.Karena islam menghendaki umatnya menjadi penganut agama yang memiliki kedua keshalihan tersebut yaitu keshalihan individual setelah menunaikan amal shalih vertikal dan sekaligus manjadi anggota masyarakat yang memiliki keshalihan sosial setelah melakukan amal shalih horisontal.

Perintah Allah agar kita mangerjakan amal shalih terdapat dalam Ai-Qur’an anara lain:
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 82

Artinya:
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
  • Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah
  • Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.
  • Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan.
    Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
    Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.

    B. Rumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan latar belakang dari permasalahan sebagai berikut:
    1.   Pengertian dari akhlak?
    2.   Apa saja macam-macam dari akhlak terpuji?
    3    Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?

    C.      Tujuan Penulisan
    Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
    1.      Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata kuliah Pen didikan Agama Islam.
    2.      Untuk menjelaskan macam-macam akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi Allah SWT serta penerapannya di kehidupan sehari-hari.

    D. Manfaat penulisan
    Penyusunan berharap makalah ini mampu menambah wawasan pembaca mengenai akhlak terpuji yang di ridhoi Allah SWT dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menambah iman para pembaca.


    BAB II

    A.Pengertian akhlak
    Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti.
    Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq.
    Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.

    Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku universal.


    B.Macam-macam akhlak terpuji
    Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.

    Husnuzzan adalah berprasangka baik atau disebut juga positive thinking.Lawan dari kata ini adalah su’uzzan yang artinya berprasangka buruk ataup negative thinking.
    Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya akan hasil positif dalam segala usaha.
    Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi sulit,bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah,dan selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna kepentingan masyarakat.
    Rela berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi seseorang.Semua ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.
    Tata karma terhadap sesama makhluk Allah SWT  ini sangat dianjurkan kepada makhluk Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya.
    Adil dalam bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl adalah keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-‘idl adalah keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh pancaindera seperti hitungan atau timbangan.
    Ridho adalah suka,rela,dan senang.Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita.
    Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat.
    Sabar adalah tahan terdapat setiap penderitaan atau yang tidak disenangi dengan sikap ridho dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
    Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan.
    Qona’ah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan..
    Bijaksana adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya sendiri ataupun pada orang lain.
    Percaya diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.

    1). Akhlak kepada Pencipta
    Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Taubat secara bahasa berarti kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata lain,taubat mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.

    # Menurut Ibnu Katsir
    Taubat adalah Tobat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang.
    # Menurut A.Jurjani
    Tobat adalah kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan.
    # Menurut Hamka
    Tobat adalah kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu ujungnya.

    2). Akhlak terhadap Sesama
    Setelah mencermati kondisi realitas social tentunya tidak terlepas berbicara masalah kehidupan.Masalah dan tujuan hidup adalah mempertahankan hidup untuk kehidupan selanjutnya dan jalan mempertahankan hidup hanya dengan mengatasi masalah hidup.Kehidupan sendiri tidak pernah membatasi hak ataupun kemerdekaan seseorang untuk bebas berekspresi,berkarya.Kehidupan adalah saling berketergantungan antara sesama makhluk dan dalam kehidupan pula kita tidak terlepas dari aturan-aturan hidup baik bersumber dari norma kesepakatan ataupun norma-norma agama,karena dengan norma hidup kita akan jauh lebih mewmahami apa itu akhlak dalam hal ini adalah akhlak antara sesama manusia dan makhluk lainnya.
    Dalam aklak terhadap sesama dibedakan mnjadi dua macam :

    @ Akhlak kepada sesama muslim.
    Sebagai umat pengikut Rasullulah tentunya jejak langkah beliau merupakan guru besar umat Islam yang harus diketahui dan patut ditiru,karena kata rasululah yang di nukilkan dalam sebuah hadist yang artinya “sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.Yang dimaksud akhlak yang mulia adalah akhlak yang terbentuk dari hati manusia yang mempunyai nilai ibadah setelah menerima rangsangan dari keadaan social.Karena kondisi realitas social yang membentuk hadirnya karakter seseorang untuk menggapai sebuah keadaan.Contohnya:ketika kita ingin di hargai oleh orang lain,maka kewajiban kita juga harus menghargai orang lain,menghormati orang yang lebih tua,menyayangi yang lebih muda,menyantuni yang fakir karena hal itu merupakan cirri-ciri akhlak yang baik dan terpuji.Contoh lain yang merupakan akhlak terpuji antar sesame muslim adalah menjaga lisan dalam perkataan agar tidak membuat orang lain disekitar kita tersinggung bahkan lebih menyakitkan lagi ketika kita berbicara hanya dengan melalui bisikan halus ditalinga teman dihadapan teman-teman yang lain,karena itu merupakan etika yang tidak sopan bahkan diharamkan dalam islam.
    @ Akhlak kepada sesama  non muslim
    Akhlak antara sesama non muslim,inipun diajarkan dalam agama karena siapapun mereka,mereka adalah makhluk Tuhan yang punya prinsip hidup dengan nilai-nilai kemanusiaan.Namun sayangnya terkadang kita salah menafsirkan bahkan memvonis siapa serta keberadaan mereka ini adalah kesalahan yang harus dirubah mumpung ada waktu untuk perubahan diri.Karena hal ini tidak terlepas dari etika social sebagai makhluk yang hidup social.Berbicara masalah keyakinan adalah persoalan nurani yang mempunyai asasi kemerdekaan yang tidak bias dicampur adukkan hak asasi kita dengan hak merdeka orang lain,apalagi masalah keyakinan yang terpenting adalah kita lebih jauh memaknai kehidupan social karena dalam kehidupan ada namanya etika social.Berbicara masalah etika social adalah tidak terlepas dari karakter kita dalam pergaulan hidup,berkarya hidup dan lain-lain.Contohnya bagaimana kita menghargai apa yang menjadi keyakinan mereka,ketika upacara keagamaan sedang berlangsung ,mereka hidup dalam minoritas sekalipun.Memberi bantuan bila mereka terkena musibah atau lagi membutuhkan karena hal ini akhlak yang baik dalam kehidupan non  muslim.

    @ Kesimpulan Akhlak Kepada Sesama
    Setelah menelaah dan memahami akhlak kepada sesama sebagai kesimpulannya adalah sesungguhnya dalam kehidupan,kita tidak terlepas dari apa yang sudak ada dalam diri kita sebagai manusia termasuk salah satunya adalah akhlak.Karena akhlak adalah salah satu predikat tang disandang oleh manusia akhlak akan berjalan setelah manusia itu sendiri berada dalam alam social.Baik dan buruknya akhlak kepada sesama tergantung dari orang menjalani hidup,apakah membentuk karakternya dengan akal atau dengan hati karena keduanya adalah sumber.Jadi kesimpulan akhlak antar sesama yaitu sangat dianjurkan selama apa yang dilakukan punya nilai ibadah .
    Dengan demikian orang yang berakal dan beriman wajib untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk meluruskan akhlaknya dan berperilaku dengan perilaku yang dicintai Allah SWT.Serta melaksanakan maksud dan tujuan dari terutusnya baginda Rasullulah SAW yang bersabda:
    “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan Akhlak”
    Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa: kesempurnaan akhlak yang hanya untuk itu Rasullulah diutus,merupakan ukuran baik dan tidaknya seseorang baik di dunia ini atau di akhirat nanti.Oleh karena itu wajib bagi setiap kaum muslimin agar budi pekertinya.Baik kepada dirinya,keluarga,dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.

    3). ADIL
    Pengertian adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil juga berarti tidak berat sebelah,tidak memihak.Dengan demikian berbuat adil adalah memerlukan hak dan kewajiban secara seimbang tidak memihak dan tidak merugikan pihak manapun.Sebagai contoh seseorang yang adil akan melaksanakan tugas sesuai fungsi dan kedudukannya,menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana,membarikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa mengurngi sedikitpun.
    Firman Allah di dalam Al-Qur’an yang mamarintahkan berbuat adil antara lain:
    Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

    Artinya:
    Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
    Berlaku adil harus diterapkan kapada siapa saja tanpa membedakan suku,agama atau status sosial.Bahkab perlaku adil diterapkan kepada keluarga dan kerabat sendiri.Sebagaimana firman Allah berikut ini
    Al-Qur’an surat An-nisa Ayat 135

    Artinya:
    Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[361] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
    Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada hambanya yang beriman supaya menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan ditengah masyarakat.Berani menjadi saksi akrena Allah,walaupun yang menjadi tergugat dan terdakwa adalah diri sendiri,orang tua dan kerabat.
    Oleh karena itu hukum harus diterapkan secara adil kepada semua masyarakat,karena sekali ada pihak yang merasa dizalimi dengan cara diperlakukan secara tidak adil,maka akan menimbulkan gejolak.Firman Allah lain tentang dali terdapat dalam surat An Nahl ayat 90

    Artinya:
    Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku ADIL dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.

    4). RIDHO
    Ridho menurut bahasa artinya rela,sedangkan menurut istilah ridha artinya menerima dengan senang hati segala sesuatu yang diberikan Allah SWT.Yakni berupa ketentuan yang telah ditetapkan baik berupa nikmat maupun saat terkena musibah.Orang yang mempunyai sifat tidak mudah bimbang,tidak mudah menyesal ataupan menggerutu atas kehidupan yang diberikan olaeh Allah,tidak iri hati atas kelebihan orang lain,sebab dia berkeyakinan bahwa semua berasal dari Allah SWT,manusia hanya berusaha.Ridho bukan ebrarti menyerah tanpa usaha namanya putus asa.Dan sikap putus asa tidak dibenarkan dalam agama islam.

    Firman Allah dalam Al-qur’an surat A-baqarah ayat 153

    Artinya:
    Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu

    Bagaimanakah caranya agar seseorang bisa memunculkan rasa ridho ketika menerima kenyataan pahit yang tidak dikehendaki?Caranya yang paling jitu adalah dengan menyadari bahwa Allah SWT maha adil dan bijaksana dalam setiap ketetapan dan keputusannya.hendaklah seseorang yakin bahwa Allah tidak pernah salah dalam memutuskan suatu hal.
    Sebenarnya sikap ridho adalah perasan hati yang senantiasa merasa bahagia ketika menerima takdir baik apapun.Melalui sikap ridho seseorang akan mudah bersabar menghadapi berbagai macam cobaan.
    Ridho mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.Orang yangtelah menempati tingkatan ridho tidak akan mudah tergoncang apapun yang dihadapinya.Baginya apapun yang terjadi dialam ini merupakan kodrat atau kekuasaan dan irodat kehendak Allah.Segalanya harus diterima dengan rasa tenang danikhlas karena hal tersebut adalah pilihan Allah SWT yang berarti pilihan terbaik.

    5). AMAL SHALIH
    Amal berasal dari bahasa arab yang terbantuk masdar yaitu ya’mal yang artinya segala pekerjaan atau perbuatan.Sedangkan shalih artimya bagus.Amal shalih  berarti segala perbuatan/pekerjaan yang bagus yang berguna bagi pribadi,keluarga,masyarakat dan manusia secara keseluruhan.Kebalikan dari amal shalih adalah amalan sayyi’an atau amal jelek yaitu perbuatan yang mendatangkan madhorot,baik bagi pelaku maupun orang lain.
    Secara garis besar amal shalih dapat dibagi dua macam:
    1.                   Amal shalih yang bersifat vertikal,dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual kepada Allah SWT
    2.                   Amal shalih ag bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial kemasyarakatan,bentuk politik yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat.
    Islam merupakan agama yang sama sekali tidak membadakan nilai ibadah yang terkandung dalam amal shalih yang barsifat vertikal maupum horisontal.Karena islam menghendaki umatnya menjadi penganut agama yang memiliki kedua keshalihan tersebut yaitu keshalihan individual setelah menunaikan amal shalih vertikal dan sekaligus manjadi anggota masyarakat yang memiliki keshalihan sosial setelah melakukan amal shalih horisontal.

    Perintah Allah agar kita mangerjakan amal shalih terdapat dalam Ai-Qur’an anara lain:
    Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 82

    Artinya:
    Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.


    BAB III
    PENUTUP

    KESIMPULAN
  • Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah
  • Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.
  • Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.

* Surat Kepada Bapak

Langit Denpasar merekah pagi ini, kilau matahari menerobos menyeruak ruang ruang kosong di setiap sudut kamarku, sinarnya hadir menghangatkan. Entah mengapa, seraut wajah bapak, sekelebat hadir…. mengingatkan akan bapak yang kuyakin tidak pernah meninggalkanku disetiap detak nadi kehidupan, meski sekarang aku berada jauh dari Bapak. Bapak, bagaimana kabar Bapak hari ini? Apa yang sedang bapak lakukan saat ini? Masihkah membaca Al’quran, ditemani kacamata karena pandangan mulai samar? Atau telah mulai menyiram bunga bunga di halaman kecil rumah kita? Atau sudah disibukkan dengan kelucuan cucu-cucu bapak, yang tidak jarang menguras tenaga dan kesabaran bapak dengan tingkah polah mereka? Namun satu hal yang pasti, aku selalu berharap semoga ALLAH SWT senantiasa menjaga bapak.

Bapak,

Gurat senyum tulusmu terbayang di wajahku. Ah, bagaimana mungkin aku melupakan raut wajah itu. Raut wajah yang senantiasa tersenyum, meski berjuta gundah belum juga lepas dari hidupnya, meski beban setinggi gunung harus dipanggul di pundaknya. Ketegaran yang tak kenal putus asa, demi istri dan 5 orang anak perempuan yang diamanahkan Allah kepadanya. Bapak, terima kasih telah mengajariku untuk tidak mengeluh dalam menghadapi kesulitan hidup dan senantiasa bersyukur atas keadaan apapun yang Allah berikan kepada kita saat ini.

Bapak,

Tak akan ku lupa senyum itu, iya senyum itu. Senyum bahagia saat bapak berhasil menyulap tempat tidur kami menjadi panggung kecil untuk bapak mementaskan berbagai macam cerita rakyat. Namun yang paling aku ingat adalah saat bapak mengisahkan berbagai kisah pewayangan penuh hikmah. Tak jarang, kami anak-anak bapak tertawa riuh rendah saat tiba-tiba suara dan gaya bicara bapak berubah karena menjelma menjadi berbagai tokoh pewayangan. Begitu indah kenangan masa kecil itu. Bapak, terima kasih karena melalui semua ini membuat kami memahami, indahnya arti kebersamaan.

Bapak,

Pun masih jelas dalam ingatanku, saat guratan sedih menghalangi indah raut wajahmu, saat aku menangis dan mengatakan bahwa bapak pilih kasih. Ketika bapak membelikan sepatu baru buat mbak yang mendapat tugas untuk mengibarkan bendera saat upacara hari kemerdekaan. Aku marah kepada bapak, aku menangis, bungkam tak mau menyapa bapak, aku tak peduli ketika bapak menjelaskan alasannya. Belakangan aku menyesal, seharusnya aku segera sadar saat melihat sepatu buntut kakakku tak lagi layak untuk untuk dipakai. Harusnya aku memahami, tidak mudah juga bagi bapak memenuhi semua keinginan anaknya dalam waktu yang bersamaan. Karena sudah pasti bapak harus bersusah payah dan memeras pikiran bagaimana membahagian semua anak-anaknya. Maafkan aku bapak, harusnya aku sadar, kala itu bapak mengenalkan kepadaku tentang arti kata keadilan yang sebenarnya.

Bapak,

Masihkah bapak ingat, di setiap bapak pulang dari acara, saat oleh-oleh kue yang bapak bawa tidak sama dengan jumlah kami anak-anak bapak. Dengan cepat bapak membagi makanan itu menjadi 5 bagian sama persis sebelum kami berebut mendapatkannya. Aku kadang merindukan saat-saat seperti itu. Saat keributan kecil terjadi diantara kami, namun semua itu tak menghalangi keakraban kami. Dan sampai saat ini tak jarang, kakak-kakak menjadikan kisah kami sebagai dongeng sebelum tidur bagi anak-anak mereka. Kembali bapak mengajarkan kepada kami, indahnya berbagi.

Bapak,

Sepertinya tak pernah usai, ilmu yang kau ajarkan kepada kami. Kesabaran, kesederhanaan, ketegaran, kasih sayang, cinta kasih. Pun ketika putih telah menutup di hampir seluruh rambut, saat gigi satu per satu mulai tanggal, saat mata mulai samar, saat langkah mulai tertatih. Namun tidak ada yang bapak lakukan, selain syukur atas nikmat iman, usia, dan kesehatan yang telah Allah berikan. Kau katakan, tak perlu cemas dengan kerutan yang menghias wajah, tak perlu malu dengan uban yang terlihat, tak harus hanya diam karena tak lagi tegap melangkah. Justru kita harus bersyukur dengan isyarat yang telah Allah berikan, bahwa tidak selamanya kita muda, bahwa tak selamanya kita ada di dunia, karena sesungguhnya kita hanya milik Allah semata.

Bapak,

Semakin banyak kenangan yang mengingatkanku akan bapak yang berada jauh di sebarang sana. Bapak, aku ingin pulang. Andai detik ini aku mampu terbang untuk bersujud di hadapmu, akan ku sampaikan rasa cinta, rindu, maaf, dan juga penyesalanku, karena tak jarang ku abaikan apa yang kau katakan, karena belum mampu ku menjadi seperti apa yang bapak inginkan, karena acapkali sikapku ada yang menyakitkan hati bapak, karena tak pernah mampu ku membalas segala kebaikan bapak dan tak mampu juga kuhitung berapa besar kesalahanku kepada bapak.

Ya Rabb, lewat lirih bisikku, ku hanya ingin bapak tau, betapa aku masih mengharapkan hadirnya mewarnai hari-hariku, betapa aku masih merindukan kasih dan sayangnya, betapa aku masih membutuhkan nasehatnya untuk membimbingku di setiap langkah.

Ya Rabb, semoga belum terlambat untuk kusampaikan “Ku mohon Engkau jaga Bapak di sisa usia yang masih Kau berikan kepadanya, semoga belum terlambat untukku mengatakan, bahwa aku bersyukur, bapak masih ada di hidupku, untuk selalu memberikan sinar dan hangatnya kepada kami. Karena aku tahu, di luar sana banyak saudara-saudaraku yang merindukan hadirnya seorang bapak. Ya Rabb, berikan aku kesempatan untuk bisa berbuat baik kepada orang tuaku. Agar tak ada lagi cerita penyesalan anak, setelah mendapati ternyata Allah lebih mencintai orang tuanya untuk kembali berada di sisi-Nya.

Kamis, 24 Mei 2012

Karena Ukuran Kita Tak Sama

copy paste dari catatan Irma Zahara

seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya
memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti
memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan
kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapiSeorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara, ranting-ranting menyala dalam tiupan angin yang keras dan panas. Dan lelaki itu masih berlari-lari. Lelaki itu menutupi wajah dari pasir yang beterbangan dengan surbannya, mengejar dan menggiring seekor anak unta.
Di padang gembalaan tak jauh darinya, berdiri sebuah dangau pribadi berjendela. Sang pemilik, ’Utsman ibn ‘Affan, sedang beristirahat sambil melantun Al Quran, dengan menyanding air sejuk dan buah-buahan. Ketika melihat lelaki nan berlari-lari itu dan mengenalnya,

“Masya Allah” ’Utsman berseru, ”Bukankah itu Amirul Mukminin?!”
Ya, lelaki tinggi besar itu adalah ‘Umar ibn Al Khaththab.
”Ya Amirul Mukminin!” teriak ‘Utsman sekuat tenaga dari pintu dangaunya,
“Apa yang kau lakukan tengah angin ganas ini? Masuklah kemari!”

Dinding dangau di samping Utsman berderak keras diterpa angin yang deras.
”Seekor unta zakat terpisah dari kawanannya. Aku takut Allah akan menanyakannya padaku. Aku akan menangkapnya. Masuklah hai ‘Utsman!” ’Umar berteriak dari kejauhan. Suaranya bersiponggang menggema memenuhi lembah dan bukit di sekalian padang.
“Masuklah kemari!” seru ‘Utsman,“Akan kusuruh pembantuku menangkapnya untukmu!”.
”Tidak!”, balas ‘Umar, “Masuklah ‘Utsman! Masuklah!”
“Demi Allah, hai Amirul Mukminin, kemarilah, Insya Allah unta itu akan kita dapatkan kembali.“
“Tidak, ini tanggung jawabku. Masuklah engkau hai ‘Utsman, anginnya makin keras, badai pasirnya mengganas!”
Angin makin kencang membawa butiran pasir membara. ‘Utsman pun masuk dan menutup pintu dangaunya. Dia bersandar dibaliknya & bergumam,
”Demi Allah, benarlah Dia & RasulNya. Engkau memang bagai Musa. Seorang yang kuat lagi terpercaya.”

‘Umar memang bukan ‘Utsman. Pun juga sebaliknya. Mereka berbeda, dan masing-masing menjadi unik dengan watak khas yang dimiliki.
‘Umar, jagoan yang biasa bergulat di Ukazh, tumbuh di tengah bani Makhzum nan keras & bani Adi nan jantan, kini memimpin kaum mukminin. Sifat-sifat itu –keras, jantan, tegas, tanggungjawab & ringan tangan turun gelanggang – dibawa ‘Umar, menjadi ciri khas kepemimpinannya.

‘Utsman, lelaki pemalu, anak tersayang kabilahnya, datang dari keluarga bani ‘Umayyah yang kaya raya dan terbiasa hidup nyaman sentausa. ’Umar tahu itu. Maka tak dimintanya ‘Utsman ikut turun ke sengatan mentari bersamanya mengejar unta zakat yang melarikan diri. Tidak. Itu bukan kebiasaan ‘Utsman. Rasa malulah yang menjadi akhlaq cantiknya. Kehalusan budi perhiasannya. Kedermawanan yang jadi jiwanya. Andai ‘Utsman jadi menyuruh sahayanya mengejar unta zakat itu; sang budak pasti dibebaskan karena Allah & dibekalinya bertimbun dinar.
Itulah ‘Umar. Dan inilah ‘Utsman. Mereka berbeda.

Bagaimanapun, Anas ibn Malik bersaksi bahwa ‘Utsman berusaha keras meneladani sebagian perilaku mulia ‘Umar sejauh jangkauan dirinya. Hidup sederhana ketika menjabat sebagai Khalifah misalnya.
“Suatu hari aku melihat ‘Utsman berkhutbah di mimbar Nabi ShallaLlaahu ‘Alaihi wa Sallam di Masjid Nabawi,” kata Anas . “Aku menghitung tambalan di surban dan jubah ‘Utsman”, lanjut Anas, “Dan kutemukan tak kurang dari tiga puluh dua jahitan.”

Dalam Dekapan ukhuwah, kita punya ukuran-ukuran yang tak serupa. Kita memiliki latar belakang yang berlainan. Maka tindak utama yang harus kita punya adalah; jangan mengukur orang dengan baju kita sendiri, atau baju milik tokoh lain lagi.

Dalam dekapan ukhuwah setiap manusia tetaplah dirinya. Tak ada yang berhak memaksa sesamanya untuk menjadi sesiapa yang ada dalam angannya.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat tulus pada saudara yang sedang diberi amanah memimpin umat. Tetapi jangan membebani dengan cara membandingkan dia terus-menerus kepada ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat pada saudara yang tengah diamanahi kekayaan. Tetapi jangan membebaninya dengan cara menyebut-nyebut selalu kisah berinfaqnya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat saudara yang dianugerahi ilmu. Tapi jangan membuatnya merasa berat dengan menuntutnya agar menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahawa Ibrani dalam empat belas hari.

Sungguh tidak bijak menuntut seseorang untuk menjadi orang lain di zaman yang sama, apalagi menggugatnya agar tepat seperti tokoh lain pada masa yang berbeda. ‘Ali ibn Abi Thalib yang pernah diperlakukan begitu, punya jawaban yang telak dan lucu.
“Dulu di zaman khalifah Abu Bakar dan ‘Umar” kata lelaki kepada ‘Ali, “Keadaannya begitu tentram, damai dan penuh berkah. Mengapa di masa kekhalifahanmu, hai Amirul Mukminin, keadaanya begini kacau dan rusak?”

“Sebab,” kata ‘Ali sambil tersenyum, “Pada zaman Abu Bakar dan ‘Umar, rakyatnya seperti aku.
Adapun di zamanku ini, rakyatnya seperti kamu!”

Dalam dekapan ukhuwah, segala kecemerlangan generasi Salaf memang ada untuk kita teladani. Tetapi caranya bukan menuntut orang lain berperilaku seperti halnya Abu Bakar, ‘Umar, “Utsman atau ‘Ali.
Sebagaimana Nabi tidak meminta Sa’d ibn Abi Waqqash melakukan peran Abu Bakar, fahamilah dalam-dalam tiap pribadi. Selebihnya jadikanlah diri kita sebagai orang paling berhak meneladani mereka. Tuntutlah diri untuk berperilaku sebagaimana para salafush shalih dan sesudah itu tak perlu sakit hati jika kawan-kawan lain tak mengikuti.

Sebab teladan yang masih menuntut sesama untuk juga menjadi teladan, akan kehilangan makna keteladanan itu sendiri. Maka jadilah kita teladan yang sunyi dalam dekapan ukhuwah.
Ialah teladan yang memahami bahwa masing-masing hati memiliki kecenderungannya, masing-masing badan memiliki pakaiannya dan masing-masing kaki mempunyai sepatunya. Teladan yang tak bersyarat dan sunyi akan membawa damai. Dalam damai pula keteladannya akan menjadi ikutan sepanjang masa.

Selanjutnya, kita harus belajar untuk menerima bahwa sudut pandang orang lain adalah juga sudut pandang yang absah. Sebagai sesama mukmin, perbedaan dalam hal-hal bukan asasi
tak lagi terpisah sebagai “haq” dan “bathil”. Istilah yang tepat adalah “shawab” dan “khatha”.
Tempaan pengalaman yang tak serupa akan membuatnya lebih berlainan lagi antara satu dengan yang lain.
Seyakin-yakinnya kita dengan apa yang kita pahami, itu tidak seharusnya membuat kita terbutakan dari kebenaran yang lebih bercahaya.

Imam Asy Syafi’i pernah menyatakan hal ini dengan indah. “Pendapatku ini benar,” ujar beliau,”Tetapi mungkin mengandung kesalahan. Adapun pendapat orang lain itu salah, namun bisa jadi mengandung kebenaran.”
sepenuh cinta,