Perjalanan ke kantor dari rumah, sebenarnya hanya membutuhkan waktu
beberapa menit saja. Tetapi beberapa menit itu mampu membuat wajah ini
berdebu dan lumayan kotor. Debu yang dihempas angin, atau asap knalpot
yang tak ramah menempel di wajah dan tubuh. Sehingga mau tak mau ada
aktivitas rutin ketika tiba di kantor, yakni mencuci wajah.
Ya,
tidak betah rasanya bekerja dengan wajah kusam dan berdebu. Begitu pun
setelah makan siang di luar kantor. Meski sebelum makan siang wajah
ini sudah terbasuh oleh air wudhu, namun terasa kotor lagi setelah
keluar kantor. Maka, wajah pun harus dibasuh lagi sebelum melanjutkan
aktivitas kantor. Begitu seterusnya setiap kali keluar kantor, tetap
saja merasa ada debu-debu yang melekat di wajah.
Bahkan
pernah sesekali, saking kotornya setelah perjalanan jauh dan setibanya
di kantor langsung mandi. Ini lantaran tak hanya debu yang melekat di
wajah, sesaat setelah cium sisi kiri kanan tubuh, wuihh… bau matahari!
Jadilah saat itu juga menyegarkan diri dengan mandi.
Meski
sudah mandi di kantor. Nanti setibanya di rumah, biasanya tetap mandi
lagi. Maklum perjalanan dari kantor hingga ke rumah pasti membawa debu
dan aroma jalan raya yang tak semestinya ikut bersemayam di tempat
tidur. Bercengkerama dengan anak-anak dan isteri di rumah pun pasti tak
nyaman bila tubuh ini masih kotor. Setelah segar, keluarga pun tak ragu
untuk memeluk dan mencium. Jelas, karena aroma jalan raya sudah luntur
terbasuh air segar.
Begitulah sehari-hari, selalu tak
nyaman bila wajah ini berdebu. Selalu dan melulu berusaha untuk
membersihkannya agar nampak segar dan berseri. Wajah yang bersih, selain
sedap dipandang juga menyenangkan.
***
Kalau
lah kita sering merasa terganggu dengan debu yang kerap menempel di
wajah, kotoran yang melekat di tubuh, serta aroma jalanan yang hinggap
menyertai. Sehingga merasa perlu untuk membasuhnya dengan air yang
segar. Bahkan jika merasa terlalu kotor, tak cukup hanya membasuh wajah,
kita pun segera mandi untuk menghilangkan semua noda di tubuh. Hal ini
setiap hari dan setiap kali kita kerjakan, dan telah menjadi
kebiasaan.
Jika demikian, semestinya perasaan tak nyaman
seperti ini kita terapkan pula berkenaan dengan noda lain yang tak
nampak. Wajah kita memang tak kusam terkena noda ini, tubuh pun tak
terlihat kotor karena orang lain memang tak akan melihatnya. Lantaran
hati ini yang sering ternoda, dan hanya kita yang bisa melihat dan
merasainya. Sudahkah kita terus menerus membasuhnya? Atau jika terlalu
pekat noda itu, tentu tak cukup hanya membasuh. Kita perlu air yang
lebih banyak untuk membersihkannya.
Ini nasihat
untuk diri pribadi, agar selalu ingat untuk membasuh hati tatkala
ternoda. Seingat ketika wajah ini tak nyaman setiap kali banyak debu
melekat. Astaghfirullah wa’atuubu ilaih…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar